• ABOUT
  • CONTACT
  • POLICY
  • DAFTAR ISI
  • MENU

DF PDF

Home » academia » laporan » pdf » scribd » Laporan Praktikum Ekstraksi Sokletasi

Laporan Praktikum Ekstraksi Sokletasi

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan ekstraksi minyak kelapa sawit  dengan metode ekstraksi sokletasi. Ekstraksi minyak kelapa sawit dari kelapa sawit menggunakan metode sokletasi menggunakan pelarut n-heksana yang ditempatkan terpisah dengan sampel kelapa sawit. Pemurnian minyak kelapa sawit dari pelarut (n-heksana) dapat dilakukan menggunakan metode destilasi sehingga diperoleh minyak kelapa sawit murni. Rendemen minyak kelapa sawit yang diperoleh adalah 9,376.
Kata kunci: destilasi, ekstraksi sokletasi, kelapa sawit, n-heksana, minyak kelapa sawit

  • laporan praktikum pembuatan benzil alkohol dan asam benzoat
  • laporan praktikum pembuatan asam sulfanilat
PENDAHULUAN
            Kebutuhan dunia terhadap minyak dan lemak nabati mengalami peningkatan setiap tahunnya. Produksi minyak dan lemak nabati pada tahun 2006 mencapai 123 juta ton dan diprediksi meningkat menjadi 142 juta ton pada 2010. Sebanyak 45,5 juta ton minyak dan lemak nabati tersebut berasal dari kelapa sawit dan 22,3 juta ton berasal dari Indonesia (Ayustaningwarno, 2012).
            Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, miyak industri maupun bahan bakar (biodisel). Minyak sawit dapat digunakan untuk beragam kegunaan karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang sangat tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik (Anonim a, 2014).
            Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses ekstraksi minyak kelapa sawit dari kelapa sawit serta menentukan rendemen minyak kelapa sawit yang diperoleh. Ekstraksi minyak dari kelapa sawit dapat dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi sokletasi. Ekstraksi sokletasi yaitu sejenis ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulang-ulang dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan menggunakan alat soklet (Soekardjo, 2002). Ekstraksi minyak kelapa sawit dari kelapa sawit menggunakan metode sokletasi menggunakan pelarut n-heksana yang ditempatkan terpisah dengan sampel kelapa sawit. Pemurnian minyak kelapa sawit dari pelarut (n-heksana) dapat dilakukan menggunakan metode destilasi sehingga diperoleh minyak kelapa sawit murni.

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
            Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat soklet, batu didih, bulb, erlenmeyer, gelas beaker, heat mantle, labu alas bulat, pipet ukur, kondensor dan spatula.
            Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kelapa sawit dan n-heksana.

Prosedur Kerja
            Ekstraksi sokletasi mula-mula kelapa sawit diiris tipis-tipis lalu dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit. Setelah dioven, kelapa sawit ditimbang sebanyak 10 gram dibungkus dengan kertas saring. Kemudian alat ekstraksi soklet disiapkan dan kelapa sawit yang telah dibungkus Kemudian pelarut n-heksana dimasukkan ke dalam labu alas bulat. Ekstraksi dilakukan sampai pelarut n-heksana menjadi tak berwarna. Kemudian ekstrak yang diperoleh didestilasi dan destilat yang diperoleh ditampung. Residu dikeringkan di dalam oven, kemudian dimasukkan ke dalam desikator dan ditentukan rendemen hasil kandungan minyak yang terbentuk.


Rangkaian Alat
Gambar 1. Rangkaian Alat Sokletasi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan
Perlakuan
Pengamatan
Kelapa sawit dioven
Selama 15 menit
Disiapkan alat ekstraksi dan dimasukkan kelapa sawit dan n-heksana.
Kelapa sawit= 10 gram
n-heksana= 150 mL
Diekstraksi
Larutan dalam labu berwarna kuning
Didestilasi
n-heksana terpisah dengan minyak
Residu dikeringkan dan ditimbang
(labu+batu didih+minyak)= 107,9076 gram
(labu+batu didih)= 106,97 gram
Minyak= 0,9376 gram
Rendemen minyak= 9,376

Pembahasan
            Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tanaman hutan hujan tropis di daerah Afrika Barat. Buah kelapa sawit memiliki nilai ekonomis yang tinggi dapat diolah menjadi minyak sawit yang bermanfaat untuk bidang pangan maupun nonpangan. Minyak sawit dapat digunakan untuk beragam kegunaan karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang sangat tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik (Ayustaningwarno, 2012; Anonim a, 2014).
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses ekstraksi minyak kelapa sawit dari kelapa sawit serta menentukan rendemen minyak kelapa sawit yang diperoleh. Ekstraksi minyak dari kelapa sawit dapat dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi sokletasi menggunakan pelarut n-heksana yang ditempatkan terpisah dengan sampel kelapa sawit. Pemurnian minyak kelapa sawit dari pelarut (n-heksana) dapat dilakukan menggunakan metode destilasi sehingga diperoleh minyak kelapa sawit murni.
            Menurut (Safirudin, 2009),  ekstraksi sokletasi merupakan suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.  Ekstraksi minyak dari kelapa sawit mula-mula kelapa sawit yang telah diiris tipis-tipis dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit. Hal ini bertujuan agar air yang terdapat dalam kelapa sawit dapat dihilangkan. Setelah itu, kelapa sawit ditimbang sebanyak 10 gram dibungkus dengan kertas saring lalu dimasukkan ke dalam alat soklet. Menurut (Safirudin, 2009), prinsip sokletasi ini yaitu  penyaringan yang dilakukan secara berulang- ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang terekstrak. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
            Kemudian  n-heksana sebanyak 150 mL dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan dilakukan ekstraksi sampai pelarut n-heksana menjadi tak berwarna. Percobaan ekstraksi sokletasi ini menggunakan pelarut n-heksana karena n-heksana merupakan pelarut nonpolar, mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat dalam kelapa sawit. Menurut (Cabe, 1989), syarat-syarat pelarut dalam proses ekstraksi yaitu:
a.    Pelarut yang digunakan adalah pelarut yang mudah menguap.
b.    Titik didih pelarutnya rendah.
c.    Pelarut tidak melarutkan senyawa yang tidak diinginkan.
d.    Sifat pelarut harus sesuai dengan sampel yang digunakan.
Percobaan ekstraksi sokletasi ini menggunakan sampel kelapa sawit sehingga yang akan diekstraksi adalah minyak atau lemak yang terdapat dalam kelapa sawit. Minyak atau lemak merupakan senyawa organik yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar seperti eter, kloroform dan n-heksana. Selain dengan metode sokletasi, untuk mengekstrak minyak dari kelapa sawit dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pres sehingga menghasilkan dua kelompok prodek yaitu campuran antara air, minyak dan padatan serta cake yang mengandung serat dan inti. Ekstraksi minyak kelapa sawit menggunakan metode sokletasi memiliki beberapa keungulan dibandingkan dengan ekstraksi minyak kelapa sawit menggunakan mesin pres sehigga dalam percobaan ini digunakan metode ekstraksi sokletasi. Keunngulan sokletasi antara lain (Lehninger, 1982; Ayustaningwarno, 2012):
a.      Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang-ulang.
b.      Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
c.      Proses sokletasi berlangsung cepat.
d.      Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
e.      Pelarut organik dapat mengambil senyawa yang diekstrak berulang kali.
Setelah diekstraksi, pelarut yang digunakan yaitu n-heksana tidak menunjukkan perubahan warna, pelarutnya masih berwarna kuning. Karena proses ekstraksi yang dilakukan sudah agak lama maka ekstraksi pun dihentikan. Pelarut yang digunakan yaitu n-heksana yang tidak menunjukkan perubahan warna menjadi tak berwarna dapat disebabkan karena minyak kelapa sawit yang diekstrak belum semuanya terekstrak sehingga pelarut yang digunakan (n-heksana) masih berwarna seperti minyak yaitu berwarna kuning. Proses yang terjadi dalam ekstraksi sokletasi yaitu ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, ekstrak minyak ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, ekstrak minyak akan dialirkan lewat sifon menuju  labu alas bulat (Soekardjo, 2002).
Setelah ekstraksi dihentikan, ekstak minyak yang diperoleh masih mengandung pelarut n-heksana sehingga untuk memurnikan ekstrak minyak dari n-heksana maka digunakan metode destilasi. Menurut (Walangare, 2013), destilasi merupakan proses perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Metode destilasi digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laruta atau campuran yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Setelah didestilasi, destilat yang diperoleh ditampung. Destilat yang diperoleh adalah pelarut n-heksana karena n-heksana memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan titik didih minyak kelapa sawit yaitu 69sedangkan titik didih minyak kelapa sawit adalah 351sehingga n-heksana akan keluar terlebih dahulu sebagai destilat dan minyak kelapa sawit masih tertahan di dalam labu alas bulat (Pudjaatmaka, 2002).
Kemudian ekstrak minyak yang diperoleh dikeringkan ke dalam oven selama 15 menit, lalu didinginkan lagi ke dalam desikator selama 15 menit. Tujuan ekstrak minyak dimasukkan ke dalam desikator adalah untuk menghilangkan air yang terdapat dalam ekstrak minyak tersebut karena silika gel yang terdapat dalam desikator akan menyerap uap air dari ekstrak minyak kelapa sawit sehingga diperoleh minyak kelapa sawit yang bebas dari air. Setelah dikeringkan dan ditimbang, diperoleh massa minyak kelapa sawit sebesar 0,9376 sehingga diperoleh rendemen minyak kelapa sawit adalah 9,376. Berdasarkan literatur yang ada rendemen minyak kelapa sawit yang baik adalah berkisar antara 21-24 Rendemen minyak kelapa sawit yang diperoleh dalam percobaan ini tidak mencapai 21-24 Hal ini dapat terjadi karena pada saat ekstraksi, tidak semua minyak kelapa sawit yang terekstrak sehingga rendemen minyak kelapa sawit yang dihasilkan hanya sedikit.
Menurut (Haryono, 2002; Ayustaningwarno, 2012), minyak kelapa sawit memiliki keunggulan antara lain tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutakan bahan kimia yang tidak dapat larut oleh pelarut lainnya dan mempunyai daya melapis yang tinggi. Selain itu minyak kelapa sawit memiliki nutrisi makro dan mikro yang bermanfaat untuk kesehatan manusia antara lain α-β-γ-karoten, vitamin E, likopen, lutein, sterol, asam lemak tidak jenuh dan ubiquinon dengan komposisi utama penyusun minyak kelapa sawit adalalah trigliserida. Struktur trigliserida adalah sebagai berikut (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006):
R1-COO-CH2
R2-COO-CH
R3-COO-CH2

SIMPULAN
            Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a.    Ekstraksi minyak dari kelapa sawit dapat dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi sokletasi menggunakan pelarut nonpolar seperti n-heksana.
b.    Rendemen minyak kelapa sawit yang diperoleh adalah 9,376 gram.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim a, 2014, Kelapa Sawit, http:/id.wikipedia/wiki.org, diakses pada 30 April 2014.
Ayustaningwarno, F., 2012, Proses Pengolahan dan Aplikasi Mi [...]
cara download tustfile | Laporan Praktikum Isolasi Minyak Atsiri
Laporan Praktikum Ekstraksi Sokletasi | Kimia Organik | 
PDF | DOC | DOCX | SCRIBD | ACADEMIA |
Selengkapnya download disini
Server Link Download:
| Tustfiles |

Posted by Bayu at 9:20 AM
Labels: academia, laporan, pdf, scribd
Related Posts : academia, laporan, pdf, scribd
  • Laporan Praktikum Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu
  • Laporan Praktikum Distribusi Zat Terlarut
  • Laporan Praktikum Adsorpsi Isoterm
  • Laporan Praktikum Sulfonasi Senyawa Aromatik
  • Laporan Praktikum Kelarutan Timbal Balik

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
  • Copyright © 2015 DF-PDF.
  • Tentang
  • Kebijakan
  • Kontak
  • Site Map